KONTAN.CO.ID - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menyalurkan pembiayaan senilai Rp2,83 triliun kepada Pemerintah Kabupaten Badung, Bali. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan sembilan ruas jalan strategis sepanjang 11,8 kilometer yang tersebar di wilayah Kuta Utara dan Kuta Selatan.
Penandatanganan perjanjian pembiayaan dilakukan di Kantor Bupati Badung, Kamis (30/10/2025), antara Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, Faaris Pranawa, dan Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa.
Kegiatan tersebut turut disaksikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster; Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti; Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan; Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Askolani; Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan I, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Qoswara; Kepala Subdirektorat Pembiayaan Daerah Direktorat Fasilitasi Transfer dan Pembiayaan Utang Daerah Kementerian Dalam Negeri, Siti Chomzah; Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Chatarina Muliana; Komisaris Independen PT SMI, Dikdik Yustandi; serta Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Reynaldi Hermansjah menjelaskan, melalui dukungan kepada Pemkab Badung, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) kembali menghadirkan solusi pembiayaan yang responsif, sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Daerah. “Sebagai institusi pembiayaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, kami terus memperkuat komitmennya dalam membiayai proyek-proyek daerah yang memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan jangka panjang. Melalui kemitraan ini, PT SMI turut mendorong pemerataan pembangunan wilayah, penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan peningkatan daya saing Badung sebagai destinasi wisata internasional,” kata Reynaldi.
 
 
Skema pembiayaan ini cukup mengurangi beban anggaran. Dengan ruang fiskal yang lebih longgar, pemerintah daerah dapat mengalokasikan APBD untuk mendanai program infrastruktur lainnya.
Selain aspek fiskal, infrastruktur jalan baru ditargetkan mampu memberi dampak ekonomi pada sektor pariwisata. Adapun pemerintah daerah memproyeksikan potensi peningkatan pendapatan pajak hotel dan restoran. Angka tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas wisatawan dan aktivitas usaha di sekitar kawasan destinasi.
Tidak hanya bagi sektor pariwisata, pembangunan ruas jalan baru juga diperkirakan menurunkan biaya logistik, mempercepat waktu tempuh, serta mendorong aktivitas ekonomi di sektor akomodasi, transportasi, dan UMKM. Selain itu, pemerintah daerah menargetkan dampak sosial jangka panjang berupa perluasan konektivitas warga, penurunan kemacetan di kawasan wisata, serta penciptaan lapangan kerja di sektor konstruksi maupun usaha penunjang.
Dengan strategi yang diterapkan, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu strategi penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tidak hanya dalam jangka menengah, tetapi pendapatan yang berkelanjutan sebagai destinasi pariwisata internasional melalui infrastruktur yang lebih modern dan terhubung.
“Melalui penandatanganan MoU ini, kami memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di Badung bukan hanya janji politik, tetapi strategi pembangunan nyata yang berdampak lintas generasi. Jalan yang dibangun hari ini adalah jalur cepat menuju masa depan Badung yang lebih sejahtera, terkoneksi, dan berkelas dunia,” tutur I Wayan Adi.
Selanjutnya: PGN Salurkan Gas Bumi ke Wisma Atlet, Hadirkan Energi Bersih di Rusun Jakarta
Menarik Dibaca: 9 Tips Menjadi Lebih Percaya Diri yang Efektif, Coba yuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal


/2025/10/30/1495578163.jpg) 
  
  
  
  
  
 











