KONTAN.CO.ID - Komitmen PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI dalam mendukung transisi energi nasional kembali ditunjukkan melalui dukungan nyata terhadap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Proyek strategis nasional ini menjadi simbol transformasi menuju energi bersih sekaligus contoh kolaborasi pembiayaan berkelanjutan.
PT SMI menyalurkan fasilitas pembiayaan sebesar USD 144,9 juta, setara 65% dari total nilai proyek senilai USD 222 juta atau sekitar Rp 2,35 triliun. Pembangunan PLTP Ijen yang dikembangkan oleh PT Medco Cahaya Geothermal (MCG) ini menjadi proyek panas bumi pertama di Jawa Timur dan salah satu tonggak penting pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Katalis Pembiayaan Hijau dan Kolaborasi Global
Dalam mendukung proyek ini, PT SMI mengusung pendekatan blended finance melalui platform SDG Indonesia One (SIO) yang dikelolanya. Skema ini memadukan sumber pendanaan publik, swasta, dan multilateral guna mengurangi risiko proyek dan meningkatkan daya tarik investasi di sektor energi bersih.
PT SMI menggandeng Agence Française de Développement (AFD) sebagai mitra utama, serta bekerja sama dengan Global Green Growth Institute (GGGI) dan USAID SINAR yang memberikan dukungan teknis (technical assistance). Melalui kolaborasi tersebut, PLTP Ijen menjadi contoh konkret bagaimana kombinasi modal nasional dan internasional mampu mempercepat pembangunan infrastruktur energi rendah karbon di Indonesia.
Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menegaskan, proyek PLTP Ijen merupakan representasi nyata sinergi antara pembiayaan pembangunan dan komitmen keberlanjutan.
“PLTP Ijen adalah contoh nyata sinergi antara pendanaan pembangunan dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Kami di PT SMI selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mitra internasional seperti AFD. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Asta Cita Pemerintah, terutama di sektor Energi Baru Terbarukan,” ujar Reynaldi saat kunjungan lapangan ke Jawa Timur.
Dukung Asta Cita dan Target NZE 2060
PLTP Ijen diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Juni 2025. Dengan kapasitas awal 35 MW yang terhubung ke sistem kelistrikan Jawa-Bali, proyek ini diharapkan mampu memberikan manfaat energi bersih bagi lebih dari 80 ribu rumah tangga. Pada tahap akhir di tahun 2026, kapasitasnya akan mencapai 110 MW.
Selain memperkuat ketahanan energi, proyek ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap mitigasi perubahan iklim. Pengoperasian PLTP Ijen berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca antara 228 ribu hingga 838 ribu ton CO₂e per tahun.
Langkah ini sejalan dengan target bauran EBT nasional sebesar 23% pada 2025 sebagaimana tercantum dalam RPJMN, serta mendukung visi Net Zero Emission (NZE) 2060 yang menjadi bagian dari program Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Kami melihat transisi energi bukan sekadar mengganti sumber energi fosil, tetapi juga mengarahkan pembangunan menuju ekonomi hijau yang inklusif. Melalui dukungan pembiayaan berkelanjutan seperti di PLTP Ijen, PT SMI ingin menjadi katalis yang memperkuat upaya pemerintah dalam mencapai kemandirian energi nasional,” tambah Reynaldi.
Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Kehadiran PLTP Ijen juga memberikan efek berganda bagi masyarakat sekitar. Selama proses konstruksi dan operasional, proyek ini menyerap ratusan tenaga kerja lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.
Selain mendukung proyek energi bersih, PT SMI juga turut memperkuat dampak sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Perseroan memberikan bantuan untuk pengembangan ”Omah Tukik” di Pantai Cemara, Banyuwangi, yang berfungsi sebagai pusat konservasi penyu dan edukasi lingkungan bagi masyarakat pesisir.
Melalui program ini, PT SMI membantu pembangunan fasilitas penetasan telur penyu, revitalisasi kapal patroli laut, serta pelatihan konservasi bagi masyarakat lokal. Kegiatan tersebut tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga membuka peluang usaha baru di bidang ekowisata dan pemberdayaan ekonomi pesisir.
Simbol Pembangunan Berkelanjutan
Inisiatif pembiayaan PLTP Ijen dan program konservasi di Banyuwangi mempertegas peran PT SMI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan RI yang memiliki mandat untuk mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Sejak 2018, PT SMI telah menghentikan pembiayaan proyek PLTU batubara dan mengalihkan fokus pada proyek-proyek berorientasi hijau. Hingga Agustus 2025, porsi pembiayaan proyek terkait perubahan iklim mencapai 20,5% dari total portofolio, dengan nilai Rp 32,1 triliun.
“Kami percaya transisi energi yang berhasil tidak hanya mengandalkan inovasi teknologi, tetapi juga sinergi pendanaan yang inklusif dan berkelanjutan. PLTP Ijen menjadi contoh nyata bagaimana investasi hijau dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas sektor untuk mendukung masa depan energi Indonesia yang bersih dan berdaya saing,” tutup Reynaldi.
Dengan dukungan berbagai pihak, PLTP Ijen yang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Jawa Timur, menandai babak baru bagi Indonesia dalam mewujudkan transisi energi berkeadilan, di mana pembangunan infrastruktur tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga memberikan manfaat nyata. Sementara program “Omah Tukik” menunjukkan keberpihakan PT SMI dalam pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir. Kedua inisiatif ini berjalan beriringan sebagai wujud komitmen PT SMI dalam memberikan manfaat besar bagi alam dan masyarakat.
Selanjutnya: Patrick Kluivert Anggap Laga Indonesia vs Arab Saudi sebagai Laga Final
Menarik Dibaca: Bend Of The Rivers Ungkap Pengalaman Sakit Hati di Lagu Tragis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal
