KONTAN.CO.ID - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI terus menguatkan perannya sebagai agen pembangunan nasional melalui pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di seluruh penjuru Indonesia.
Per Juni 2025, nilai komitmen kumulatif PT SMI telah mencapai Rp247,4 triliun, dengan dampak terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp2.458,7 triliun atau menghasilkan multiplier effect sebanyak 10 kali lipat.
Sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan, PT SMI tidak hanya mendukung pembangunan skala besar, tetapi juga berperan langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit daerah, sistem penyediaan air minum, pembangunan pasar tradisional, hingga infrastruktur jalan dan jembatan.
Pembiayaan inovatif PT SMI antara lain telah mendukung pembangunan RSUD Provinsi Sulawesi Utara dan RSUD Al Ihsan di Jawa Barat melalui skema blended finance. Pembiayaan PT SMI juga berkontribusi terhadap peningkatan daya saing ekonomi lokal, di antaranya dengan memfasilitasi pembangunan ulang Pasar Legi Parakan di Jawa Tengah dan Pasar Bauntung di Kalimantan Selatan.
Proyek infrastruktur lainnya yang memperoleh pembiayaan PT SMI adalah jalan dan jembatan di Morowali Utara hingga Penajam Paser Utara, termasuk akses menuju Ibu Kota Nusantara. Pembangunan proyek-proyek ini membuka konektivitas dan memajukan perekonomian kawasan.
Dengan visi memperkuat fondasi pembangunan nasional dengan prinsip keadilan dan keberlanjutan, PT SMI menyalurkan pembiayaan ke seluruh wilayah Indonesia dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku dan Papua.
Lewat program pembiayaan kepada Pemerintah Daerah (PEN dan Reguler), PT SMI telah berkontribusi pada lebih dari 70 proyek RSUD, 20 proyek pasar rakyat, serta 77 proyek jalan dan jembatan. PT SMI juga mendampingi daerah dalam menyiapkan proyek melalui fasilitas pengembangan proyek (PDF) dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembiayaan PT SMI juga mencakup proyek-proyek pembangunan berkelanjutan seperti energi terbarukan, sanitasi, dan transportasi urban. Nilai portofolio hijau ini telah mencapai Rp31,2 triliun dan tumbuh signifikan selama empat tahun terakhir. Di sisi lain, sejak 2019 PT sudah tidak lagi membiayai proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara. Hal ini sejalan dengan arah transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
PT SMI telah menyokong pembangunan 139 proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, minihidro, biomassa, air, panas bumi, hingga angin. Hasilnya, PT SMI membantu menghadirkan tambahan listrik sebesar 7,8 Gigawatt, yang digunakan untuk menerima rumah bagi 24 juta jiwa penduduk Indonesia.
Upaya pemerataan pembangunan akan diperkuat dengan transformasi yang dilakukan PT SMI dalam menjadi Development Finance Institution (DFI) atau Lembaga Pembiayaan Pembangunan. Dengan berfungsi penuh sebagai DFI, PT SMI akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam pembiayaan publik, untuk mendorong ketersediaan sarana dan prasarana umum untuk melayani masyarakat.
PT SMI akan memiliki fungsi seperti “Mini World Bank” yang lebih aktif memberikan akses pembiayaan, tetapi bukan level ke negara-negara, tetapi kepada pemerintah daerah, dengan tujuan menghasilkan impact lebih besar kepada perekonomian dan masyarakat di daerah-daerah.
PT SMI juga turut merespons besarnya kebutuhan dan potensi pembiayaan dengan skema syariah di Indonesia, dengan membentuk Divisi Usaha Syariah pada tahun 2017. Hingga semester 1 2025, PT SMI sudah menggelontorkan pembiayaan senilai Rp16,8 triliun melalui skema syariah dalam bentuk komitmen, dan outstanding Rp11,1 triliun.
PT SMI juga ikut serta dalam serangkaian penugasan untuk mengakselerasi pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Keuangan telah menugaskan PT SMI melakukan pendampingan kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (“OIKN”) pada tahap penyiapan dan tahap transaksi Proyek KPBU IKN Sektor Jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT) serta penyusunan rencana induk dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
Baru-baru ini PT SMI juga memperkuat keterlibatan dalam mendukung program pemerintah melalui sinergi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SMV Kementerian Keuangan, dengan berkontribusi membangun rumah layak huni di Kelurahan Sangkrah, Kota Solo.
Ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals nomor 1, 3, 6, dan 11, yaitu tanpa kemiskinan, kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak, serta kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Selain itu melalui program ini, PT SMI juga turut serta mendukung Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan program 3 juta rumah.
Seiring peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, kontribusi PT SMI mengukuhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan maju. Dari penyediaan energi bersih hingga infrastruktur pendidikan dan kesehatan, setiap proyek yang didanai PT SMI membawa dampak jangka panjang: pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup rakyat.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, PT SMI terus melangkah sebagai penggerak pembangunan dari akar negeri, menyatukan potensi daerah dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan tangguh.
Selanjutnya: Budi Gadai Indonesia Bukukan Transaksi Gadai Rp 152 Miliar per Juli 2025
Menarik Dibaca: Tanaman Hias Depan Rumah Paling Populer 2025! Tahan Panas & Hujan,Mudah Dirawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal
