kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

WIKA dan BRIN Kolaborasi Kelola Flora Langka di Wikasatrian


Minggu, 10 Maret 2024 / 11:32 WIB
WIKA dan BRIN Kolaborasi Kelola Flora Langka di Wikasatrian
ILUSTRASI. Kontan - WIKA Advertorial Online. KONTAN/Photo: Nur Cholis

KONTAN.CO.ID - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menggelar acara Penanaman Pohon Langka di Wikasatrian, Jl. Pasir Angin, Cipayung Datar, Bogor pada Jumat (8/3). Wikasatrian sendiri adalah pusat pelatihan kepemimpinan sekaligus sebagai wadah pembelajaran serta pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang dikelola oleh WIKA. Selain tempat pembelajaran, di Wikasatrian juga terdapat Purisatrian untuk tempat penanaman berbagai tanaman langka.

Dalam acara tersebut, WIKA menanam beberapa pohon, di antaranya Nenga Gajah J. Dransf atau Pinang Gajah dari Pulau Sumatera dan tanaman endemik asal Bali bernama Bombax Ceiba atau Randu Alas.

Direktur Utama Human Capital dan Development WIKA Hadjar Seti Adji menjelaskan, WIKA turut berkomitmen menerapkan environmental, social, dan governance (ESG) melalui penanaman pohon langka di Wikasatrian dan Purisatrian sekaligus dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-64 WIKA. Komitmen tersebut juga sejalan dengan transformasi bisnis WIKA dalam mengembangkan proyek dan konstruksi yang ramah lingkungan.

Kontan - WIKA Advertorial Online. KONTAN/Photo: Nur Cholis

Berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), WIKA menanam 6.400 pohon di berbagai lokasi proyek dan 64 pohon langka endemik Indonesia di Wikasatrian. Menurut Hadjar, tanaman dan tumbuhan di hutan Wikasatrian juga tergolong banyak. Bahkan tumbuhan seperti durian yang tumbuh di hutan Wikasatrian sering menjadi menu santapan bagi tamu yang datang.

“Hari ini kita melakukan satu event yang kita judulkan merupakan suatu program penanaman 64 pohon langka, 29 spesies, bekerja sama dengan BRIN. Karena pohon-pohonnya dari BRIN juga di area yang bernama Purisatrian,” ujar Hadjar kepada  awak media pada Jumat, (8/3).

Hadjar melanjutkan, WIKA berkomitmen menjadi perusahaan yang berfokus mengembangkan hutan untuk menjaga kelestarian alam. Aksi lingkungan itu berbeda dengan perusahaan lain yang justru fokus mengembangkan gedung atau pusat pelatihan yang bagus.

Komitmen itu dibuktikan WIKA dalam mengelola hutan di Wikasatrian seluas 14 hektar untuk pelestarian 703 jenis flora dan fauna, termasuk 26 spesies flora endemik Jawa Barat yang tumbuh secara alami. Berkat pelestarian itu, WIKA turut berkontribusi mengurangi karbon sebesar 800 ton CO2 per tahun.

“Tapi tidak banyak perusahaan yang punya investasi di bidang hutan. WIKA mungkin satu-satunya yang fokus melestarikan hutan dan flora. Jadi, bukan untuk produksi," lanjut Hadjar.

Hadjar menyampaikan, ESG WIKA di Wikasatrian dan Purisatrian tidak hanya pengembangan hutan dan flora di dalamnya, tapi turut menyerap 30 tenaga kerja lokal dari wilayah sekitar. Mereka turut berkontribusi mengelola dan menjaga tanaman, sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga lokal.

“Kalau ada kegiatan, bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. Di sini juga mereka bekerja profesional layaknya di industri hospitality,” jelas Hadjar.

Ke depannya, WIKA akan mengembangkan pelestarian di wilayah potensial lain seperti Balikpapan dan Buton. Hadjar berharap dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan konsep pembangunannya sudah bisa selesai.

Senada dengan Hadjar, Peneliti Pusat Riset Ekologi & Etnobotani BRIN Kusuma Dewi Sri Yulita, mengapresiasi WIKA yang berkomitmen menjaga kelestarian alam, khususnya hutan. Ia pun berterima kasih kepada WIKA karena memberikan fasilitas areanya untuk konservasi dan penelitian. Terlebih banyak perusahaan yang memiliki hutan tapi belum dikembangkan secara optimal.

Kontan - WIKA Advertorial Online. KONTAN/Photo: Nur Cholis

Menurutnya, komitmen ESG WIKA dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk menjaga lingkungan, khususnya pelestarian hutan dan tanaman langka. Di sisi lain, komitmen WIKA untuk pelestarian alam mampu memberikan simbiosis mutualisme yang baik, sehingga memberikan efek positif lingkungan dalam jangka panjang.

“Misalnya, area ini cukup bagus dijadikan area glamping, ekowisata. Itu kan salah satu yang alam bisa berikan kepada perusahaan bila menjaga lingkungan. Otomatis alam akan memberikan jasa berupa ecosystem services,” pungkas wanita yang biasa disapa Yulita itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×