kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,39   -23,34   -2.42%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

Vaksin dan Vaksinasi COVID-19, Harapan dan Kesempatan untuk Kesehatan Pulih Ekonomi


Rabu, 25 November 2020 / 05:52 WIB
Vaksin dan Vaksinasi COVID-19, Harapan dan Kesempatan untuk Kesehatan Pulih Ekonomi
ILUSTRASI. Kontan - KOMINFO ADV Online

KONTAN.CO.ID - Vaksinasi diyakini menjadi salah satu langkah menghambat pandemi. Kehadirannya disambut positif masyarakat dan dunia usaha, tumbuhkan harapan untuk kembali produktif. 

Pandemi COVID-19 adalah hal nyata dan akan masih ada entah sampai berapa lama. Pemerintah saat ini sedang berusaha keras menghadirkan vaksin COVID-19 yang aman dan ampuh di Indonesia sebagai salah satu langkah penanganan pandemi. Vaksinasi COVID-19 diyakini dapat mempercepat pemulihan kesehatan dan membangkitkan kembali roda perekonomian dari tingkat mikro hingga makro.

Bak gayung bersambut, langkah bijak pemerintah ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Terlihat dari hasil survei nasional tentang penerimaan vaksin COVID-19 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO, mayoritas masyarakat siap menerima vaksinasi. 

Hasil ini terekam dari total 115.000 responden yang berasal dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota, sejumlah tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin COVID-19, dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19. Menurut Ketua ITAGI Prof. DR. Sri Rezeki S Hadinegoro, dr., SpA (K), hasil ini dilatarbelakangi oleh keinginan besar masyarakat untuk segera mengakhiri pandemi COVID-19.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany mengatakan secara biaya, akan sangat lebih murah untuk mencegah daripada mengobati penyakit. “Biaya pengobatan penyakit itu mahal. Bahkan, untuk COVID-19 saja, total biaya perawatan dan pengobatannya bisa menyentuh angka Rp600 juta,” jelasnya. Hasil survei di 9 provinsi di Indonesia menemukan bahwa rata-rata biaya pengobatan satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta dengan rata-rata lama perawatan selama 16 hari rawat inap.

Secara hitungan biaya, vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. “Vaksinasi menguntungkan kita semua karena kita menjadi tidak terkena virus dan tidak menularkan virus kepada orang lain. Hal ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus,” jelasnya.

Sejalan dengan hal itu,  Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mengatakan biaya vaksin paling cost effective.  “Vaksin adalah cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian dan juga kecacatan. Kita lakukan demi Indonesia, semoga anak-anak kita bisa sehat dengan imunisasi yang sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

Bangkitnya Optimisme Karena Vaksinasi

Berbagai program pemerintah yang mendukung, mendorong, dan menolong masyarakat selama pandemi, termasuk rencana pengadaan vaksin dan vaksinasi, turut berperan dalam bangkitnya optimisme rakyat Indonesia. Tercatat dari hasil survei IPSOS September-Oktober 2020, 75% masyarakat Indonesia punya optimisme tinggi bahwa ekonomi bisa segera pulih dan pandemi COVID-19 bisa dilalui dengan baik. Melihat lebih dalam, optimisme ini didasari oleh bantuan untuk UMKM (53%); vaksin akan ditemukan dan distribusikan (46%), serta adanya bantuan sosial (37%). 

Para pelaku bisnis pun juga merasakan kebutuhan akan vaksin COVID-19 untuk membangkitkan ekonomi Indonesia. Hendra Yuniarto, GM Marketing KFC Indonesia mengatakan, vaksin COVID-19 benar-benar menjadi suatu harapan bagi seluruh bangsa Indonesia. “Kami meyakini akan memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat di dunia maupun di Indonesia untuk berusaha kembali dan bangkit dari apa yang terjadi dari tahun 2020,“ paparnya.

Adrian Gunadi, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk melakukan vaksinasi COVID-19 merupakan sebuah harapan bagi bangsa Indonesia untuk segera bangkit dari pandemi yang telah menghantam perekonomian nasional. 

“Vaksin COVID-19 pasti menjadi harapan kita semua, karena semakin cepat virus terkendali tentunya akan memberikan dampak langsung terhadap roda ekonomi dan juga kegiatan UMKM yang menjadi target penyelenggara fintech lending di AFPI,” harap Adrian.   Jika UMKM bisa segera bangkit, ini akan menjadi pendorong utama untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia. Sebab, UMKM selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. AFPI sendiri bersama anggotanya telah memberikan kontribusi besar bagi UMKM Indonesia selama masa pandemi dengan menyalurkan pinjaman untuk modal usaha.

Vaksinasi COVID-19 juga sangat diharapkan kalangan penerbangan. Sebagai negara kepulauan, penerbangan menjadi salah satu tulang punggung transportasi nasional. Selama masa wabah ini, sektor penerbangan juga mengalami kerugian yang cukup besar.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI), Dr. dr. Wawan Mulyawan SpBS(K) SpKP AAK mengatakan jika industri penerbangan mulai pulih, maka dampaknya pada ekonomi Indonesia akan luar biasa. “Pergerakan ekonomi akan semakin cepat sehingga akan mengakselerasi pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Begitu pula dengan Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dewantoro. “Vaksin yang aman dan efektif dapat kembali menghidupkan ekosistem pariwisata seperti industri penerbangan, hotel, rumah makan, pemandu wisata dan agen perjalanan,” ujarnya dengan optimis.

Kehadiran vaksin dan vaksinasi COVID-19 memang menjadi dasar dari optimisme masyarakat dan dunia usaha.  Vaksin akan menghambat penularan COVID-19, meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bekerja dan meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya akan mendorong pemulihan ekonomi.  Untuk menjaga optimisme tersebut, masyarakat dan pemerintah harus terus bergerak bersama, bergotong royong menjalankan perannya masing-masing. Salah satunya dengan tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta siap divaksin saat vaksin siap, untuk kesehatan pulih, ekonomi bangkit. [KPCPEN/KOMINFO]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×