kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

Upaya Kobarkan Lagi Semangat Reformasi


Rabu, 24 Mei 2023 / 16:18 WIB
Upaya Kobarkan Lagi Semangat Reformasi

KONTAN.CO.ID - Era reformasi, yang sudah 25 tahun berlalu, telah membawa perubahan dan perbaikan yang signifikan pada lanskap sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Rezim Orde Baru yang dikenal otoriter berakhir pada 1998, yang salah satunya dipicu krisis ekonomi dunia di awal tahun 1990-an. Menyusul periode yang penuh gejolak ini, reformasi dilancarkan dengan tujuan mewujudkan pemerintahan baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Pergerakan mendorong reformasi tak bisa dilepaskan dari peran Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera). Aldera adalah organisasi beranggotakan kaum muda yang berani dan militan dengan satu tujuan: memperjuangkan demokrasi. Aldera memainkan peranan penting dalam interaksi perlawanan atas rezim Orde Baru. Pilihan bergerak bersama rakyat yang dimulai dengan membangun gerakan-gerakan perlawanan atas perampasan tanah di Jawa Barat. Hal tersebut membangun solidaritas gerakan ini menjadi gerakan politik pengontrol sekaligus penantang langsung kebijakan Soeharto, hingga mengantar Indonesia masuk pada babak baru Reformasi Mei 1998. 

Sejarah pergerakan Aldera ini juga direkam dalam buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada 2022. Buku ini mencatat salah satu etape perlawanan terhadap rezim otoritarianisme Orde Baru pada awal 1990-an hingga awal kejatuhan Soeharto. 

Untuk memperkaya wacana mengenai 25 tahun reformasi, Harian Kompas bersama Aldera menggelar sarasehan pada Jumat, 19 Mei 2023 yang bertempat di Studio 1 Kompas TV, Menara Kompas. Acara ini dihadiri oleh narasumber yang mumpuni di bidangnya, antara lain Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo,  pengamat politik dan ekonomi Faisal H. Basri, dan Pendiri Yayasan Aldera Dr. Pius Lustrilanang. Pada acara yang dipandu oleh Audrey Chandra ini, tampil pula komika David Nurbianto yang memeriahkan suasana. Mahasiswa dari sejumlah universitas pun hadir menyaksikan acara ini.

Dalam sarasehan tersebut Budiman Tanuredjo memaparkan bahwasanya acara tersebut diadakan untuk mempertanyakan kembali hasil tuntutan reformasi 1998 yang digaungkan oleh mahasiswa bersama dengan rakyat Indonesia. Agenda reformasi itu mencakup mengadili Soeharto dan kroni-kroninya; melaksanakan amandemen UUD 1945; melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya; menegakkan supremasi hukum; serta menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Budiman juga menyampaikan kondisi pers Indonesia dalam periode menjelang Reformasi 1998 serta menjelaskan peran mahasiswa dan aktivis dalam perubahan sosial politik terkait Reformasi 1998 dari perspektif pers.

Faisal Basri menambahkan, “Yang menggerakkan mahasiswa dalam reformasi adalah pemerintahan yang otoriter; kebebasan yang dibelenggu, media yang dibredel, mahasiswa yang diculik saat menyatakan aksi, dan lembaga demokrasi yang dikebiri.” Menurutnya, negara berada di ujung tombak pada saat itu dan harus ada reformasi agar demokrasi mengabdi kepada rakyat. Hanya dengan bersatunya mahasiswa dan rakyat kekuasaan Orde Baru itu dapat runtuh. Faisal juga memaparkan kilas balik kondisi ekonomi dan politik yang memicu dan menentukan terjadinya Reformasi 1998 serta menyampaikan refleksi Reformasi 1998 dalam perspektif Indonesia kekinian: perbandingan dengan situasi dan kondisi sosial politik dan tinjauan terhadap peran mahasiswa dan aktivis.

Pada momen peringatan 25 tahun reformasi ini, Yayasan Aldera juga dianugerahi Rekor MURI. Buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas pada 2022 diterima publik dengan antusias sehingga penjualannya sudah mencapai lebih dari 160 ribu eksemplar.

Atas pencapaian itu, Yayasan Aldera mendapatkan Rekor MURI untuk “Penjualan Buku Terbanyak dalam Kurun Waktu 6 (enam) Bulan”, tepatnya 160.540 eksemplar dalam kurun 15 Oktober-15 April 2023. Penghargaan ini diserahkan Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri kepada Pendiri Yayasan Aldera Pius Lustrilanang. 

Pius juga menyampaikan pesannya saat menerima penghargaan rekor MURI “Bahwa cita-cita reformasi adalah demokrasi, dan demokrasi saat ini tidak datang dengan sendirinya. Kami dulu rela mati untuk demokrasi, saya minta kalian juga merawat demokrasi ini.”

Peringatan 25 tahun reformasi adalah sebuah upaya untuk mengobarkan kembali semangat reformasi. Lewat peringatan ini, kita kembali diingatkan pula akan cita-cita reformasi: merawat demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×