kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

Simak! Ini Investasi Terjangkau dan Anti-Ribet


Kamis, 29 April 2021 / 13:38 WIB
Simak! Ini Investasi Terjangkau dan Anti-Ribet
ILUSTRASI. Kontan - BRI ADV Online. Photoby shutterstock.com

KONTAN.CO.ID - Apakah kamu sudah kenal dengan yang namanya investasi? Bagi sebagian orang, mungkin ketika mendengar istilah investasi, terkadang langsung membuat dahi berkerut. Ribet!

Tak hanya itu, sering kali mereka berpikir, investasi butuh modal besar. Belum lagi harus pandai berhitung supaya tak buntung. Ya, berbeda dengan menabung yang cukup setor uang di bank, lalu menunggu bunga sebagai keuntungannya.

Tapi, kini, investasi sudah bisa dilakukan semudah menabung di bank. Tak butuh modal besar. Ya, kamu bisa mulai investasi dengan membeli reksa dana.

Lantas, apa itu reksa dana? Yuk, kita kenali produk investasi ini lebih dalam!

1. Produk Investasi Simpel

Reksa Dana adalah salah satu alternatif investasi yang cocok bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dapat diartikan sebagai wadah yang gunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat, sebagai pemodal dan dilanjutkan untuk investasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Sebab, produk ini memang dirancang untuk kamu yang baru ingin memulai investasi.

2. Dikelola oleh Manajer Investasi

Reksa dana yang merupakan kumpulan dana ini akan dikelola oleh Manajer Investasi. Para Manajer Investasi inilah yang kemudian memutar dana ke berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi atau lainnya.

Ini membuat kamu lebih efisien waktu. Sebab, dengan dikelola oleh Manajer Investasi profesional, kamu tak perlu repot memantau kinerja investasi setiap waktu.

Begitu pula seperti halnya ketika kamu menyimpan uang di bank, orang yang membeli produk reksa dana juga akan memiliki rekening efek.

3. Kenali risiko reksa dana

Sama seperti wadah investasi lainnya, di samping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksa dana pun mengandung berbagai peluang risiko.

Seperti, risiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksa dana ini dapat diminimalisir oleh Manajer Investasi (selaku pengelola) dengan prinsip diversifikasi yang diterapkan.

Risiko likuiditas merupakan risiko yang menyangkut soal kesulitan yang dihadapi Manajer Investasi jika sebagian besar investor reksa dana melakukan redemption (penjualan kembali) atas unit-unit yang dimiliki. Kondisi seperti ini dapat menjadi peluang untuk membuat Manajer Investasi kesulitan dalam hal menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

4.  Pembelian reksa dana mudah

Untuk membeli reksa dana, kamu bisa datang langsung ke Manajer Investasi. Bisa juga melalui agen penjual, yakni bank.

Beli reksa dana di bank, tentunya akan mudah dijangkau. Tak hanya itu, pilihan produk reksa dana yang dijual di bank biasanya juga lebih beragam. Bukan cuma dari satu Manajer Investasi saja. BRI sebagai salah satu bank terbesar dengan jaringan terluas ini berfungsi sebagai agen penjual reksa dana.

Tapi, penting kamu catat, reksa dana adalah produk pasar modal dan bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin oleh bank dan tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan.

5. Kenali karakteristik dan profil investasi diri sendiri

Memang, sebelum berinvestasi reksa dana kamu sebaiknya memahami seluk-beluk produknya. Tapi, penting juga untuk mengenali karakteristik atau profilmu dalam berinvestasi untuk menentukan jenis reksa dana yang kamu koleksi. Apakah kamu termasuk tipe investor yang bisa menanggung risiko rendah, sedang atau tinggi.

Sebagai agen penjual, BRI menawarkan empat jenis reksa dana. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

Reksa dana pasar uang hanya melakukan investasi pada efek yang bersifat utang, dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Sementara reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Tapi, risikonya relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang.

Adapun reksa dana saham merupakan jenis investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham. Karena investasinya dilakukan pada saham maka risikonya lebih tinggi dibanding reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Akan tetapi, menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Sedangkan, reksa dana campuran merupakan jenis yang melakukan investasi dalam efek bersifat saham atau ekuitas dan efek bersifat utang.

Memasuki bulan Ramadan yang penuh rahmat, kita pasti butuh dana lebih untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, kamu dapat mempersiapkan dana tersebut dari jauh hari dengan berinvestasi di reksa dana melalui BRI. Untuk mengetahui lebih rinci, Daftar Prospektus dan Fund Fact Sheet dapat kamu simak melalui info prospektus Reksa Dana BRI. Kamu juga dapat menghubungi BRI Premium Call Center (021) 575 8899/ 0 800 1 017 017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

×