kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%
ADV / ADV

Sebanyak 77,5% Masyarakat Sudah Terapkan ESG, Tapi Hanya 18% Yang Paham Konsepnya


Rabu, 19 Maret 2025 / 17:08 WIB
Sebanyak 77,5% Masyarakat Sudah Terapkan ESG, Tapi Hanya 18% Yang Paham Konsepnya
Lestari Forum

KONTAN.CO.ID - Jakarta, 17 Maret 2025 – Sebuah survei terbaru dari Litbang Kompas mengungkap bahwa 77,5% masyarakat telah menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam kehidupan sehari-hari seperti memilih transportasi ramah lingkungan dan produk berkelanjutan. Namun, hanya 18% yang benar-benar memahami konsep ESG secara mendalam.

Data ini dipaparkan dalam Lestari Forum 2025 yang bertajuk “Building Resilience Through Inclusivity”, yang digelar di Studio 2 Menara Kompas, Jakarta Pusat (27/02/2025). Forum ini menghadirkan Founder Green Network Asia Jalal, Deputy General Manager Litbang Kompas BE Satrio, serta Senior Manager EY Indonesia Climate Change and Sustainability Services Ika Merdekawati. Acara ini juga menandai peluncuran Lestari Awards 2025.

Selain itu, BE Satrio juga memaparkan bahwa 72,1% responden percaya sertifikasi ESG mencerminkan keseriusan perusahaan terhadap keberlanjutan. Mayoritas masyarakat juga mendukung pemberian sanksi lebih berat bagi perusahaan yang melanggar standar ESG.

Media monitoring Litbang Kompas menunjukkan bahwa ESG memainkan peran penting dalam dua sektor utama:

  • Perbankan: Berperan dalam pembiayaan hijau (green financing) dan kebijakan kredit berkelanjutan.
  • Properti: Berkontribusi pada efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan.

Inklusi sebagai Kunci Ketangguhan

Dalam sesi berikutnya, Jalal menegaskan bahwa keberagaman bukan sekadar elemen kosmetik, tetapi harus diterjemahkan dalam keragaman kognitif yang benar-benar didengar. Keputusan yang lebih inovatif dan efektif hanya dapat lahir dari organisasi yang memberi ruang bagi berbagai perspektif. Namun, banyak organisasi masih terjebak dalam ketidakadilan epistemik, di mana pandangan dari kelompok tertentu diabaikan. 

Hal ini menghambat ketangguhan organisasi dalam menghadapi tantangan. Dengan memastikan semua suara memiliki bobot yang sama, organisasi dapat menjadi lebih adaptif dan bahkan anti-fragile, yakni semakin kuat setelah menghadapi krisis. 

Untuk mewujudkan ketahanan yang sesungguhnya, organisasi perlu: 

  • Membangun tata kelola yang inklusif, dengan mengakomodasi kepentingan semua pemangku kepentingan. 
  • Menjamin keberagaman di semua tingkat organisasi, bukan hanya sebagai formalitas. 
  • Menghapus ketidakadilan epistemik, sehingga semua gagasan dapat dipertimbangkan secara setara.
  • Memanfaatkan kecerdasan kolektif, agar organisasi lebih siap menghadapi risiko global dan lokal. 

Inklusivitas bukan sekadar nilai moral, tetapi strategi esensial untuk membangun organisasi yang benar-benar tangguh dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.

VP Sustainability Wisnu Nugroho memberikan sambutan untuk para tamu di Lestari Forum 2025

Lestari Awards 2025 Jadi Bukti Nyata Kepemimpinan dalam Keberlanjutan

Memenangkan Lestari Awards 2025  adalah pengakuan atas komitmen nyata perusahaan dalam membangun masa depan yang lebih lestari. Penghargaan ini juga bukan hanya tentang apresiasi, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif:

Meningkatkan Reputasi – Perusahaan yang unggul dalam praktik keberlanjutan lebih dipercaya oleh konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan.

Meningkatkan Kepercayaan Publik – ESG bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Pengakuan ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda tidak sekadar berbicara, tetapi telah mengambil langkah konkret.

Daya Saing yang Lebih Kuat – Investor dan pelanggan kini lebih cenderung memilih bisnis yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan sosial.

Inspirasi bagi Industri – Menjadi pemenang berarti membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga peluang inovasi dan pertumbuhan bisnis.

Selain itu, para pemenang juga akan diberikan kesempatan yang lebih luas lagi terkait penghargaan dari Lestari Awards 2025, pelatihan, hingga peluang untuk ikut dalam ajang penghargaan berskala global.

"Pemenang akan mendapat media exposure, kemudian trofi sebagai simbol berkelanjutan, pelatihan yang dikerjasamakan antara UNDP dan beberapa Lembaga akademi Indonesia terkait SDGs, hingga kesempatan ke forum yang lebih luas (AEPIC), forum untuk ESG Impact di level regional," urai Wisnu Nurgoho, VP Sustainability KG Media.

Lestari Awards pun menjadi panggung teladan dari beragam aksi nyata keberlanjutan untuk dikenal secara luas oleh publik. Pendaftaran Lestari Awards 2025 telah dibuka sejak 27 Februari 2025 hingga 30 Juni 2025 mendatang di lestari.kgmedia.id/award. Daftarkan inisiatif terbaik Anda di Lestari Awards 2025 dan sebarkan inspirasi aksi keberlanjutan lebih luas lagi!

Selanjutnya: Tuntaskan berbagai Tugas dengan AI Companion dari Zoom

Menarik Dibaca: Tuntaskan berbagai Tugas dengan AI Companion dari Zoom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

×