KONTAN.CO.ID - Jakarta. Salah satu solusi investasi yang sedang banyak diminati kaum milenial adalah reksadana. Reksadana merupakan suatu wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang akan dikelola oleh satu Manajer Investasi. Reksadana yang akan kita bahas kali ini adalah reksadana terbuka (open end). Reksadana terbuka merupakan reksadana yang dapat menawarkan dan membeli kembali unit penyertaan dari masyarakat pemodal pada hari kerja bursa.
Dari jenisnya, reksadana dibagi dua yaitu reksadana konvensional dan reksadana Syariah. Reksadana konvensional yaitu reksadana yang dapat berinvestasi di semua efek keuangan seperti saham, obligasi, dan deposito. Sedangkan reksadana syariah adalah reksadana yang dapat berinvestasi hanya kepada efek keuangan saham, obligasi dan pasar uang yang sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah.
Salah satu jenis reksadana syariah yang baru saja diluncurkan fresh from the oven adalah Reksadana HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Reksadana ini berbasis syariah yang dikelola oleh Manajer Investasi PT. Henan Putihrai Asset Management (HPAM). HPAM sendiri merupakan perusahaan manajer investasi yang berdiri sejak tahun 2006 dan memiliki keahlian mengelola reksadana saham.
Reza Fahmi Riawan selaku Head of Business Development HP Asset Management mengatakan “HP Asset Management mampu memelihara kinerja reksadana saham yaitu HPAM Ultima Ekuitas 1, HPAM Smart Beta Ekuitas dan reksadana campuran HPAM Flexi Plus yang mampu mengalahkan inflasi setiap tahunnya dan mampu mempertahankan kinerja imbal hasil reksadana tersebut di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).”
Channel Distibutor dan Product Expert PT. Henan Putihrai Asset Management Vicky Hanggara menambahkan, “Pada tahun 2020, tepatnya tanggal 12 Februari 2020 HPAM mendapatkan ijin dari OJK untuk meluncurkan produk reksadana terbuka baru dengan jenis syariah yaitu HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Reksadana ini bertujuan untuk membantu para investor untuk memenuhi kebutuhan investasinya dengan basis syariah,” ujarnya.
Mengenai penurunan IHSG yang terjadi dari awal tahun hingga Februari 2020, Vicky Hanggara menyatakan “Penurunan IHSG ini dikarenakan kondisi internal dan eksternal. Namun koreksi ini tentunya bisa dijadikan kesempatan untuk para investor untuk berinvestasi jangka panjang karena saya yakin, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih solid dan pertumbuhan ekonomi di China pun akan mengalami fast recovery mengingat trade deals phase one telah terlaksana, kepastian Brexit, dan juga mengingat omnibus law yang akan diluncurkan segera mungkin,” lanjutnya.
HPAM Ekuitas Syariah Berkah tentunya akan berinvestasi di saham-saham yang memiliki likuiditas portofolio yang tinggi dan perusahaan dengan fundamental baik namun dalam segi valuasi sedang under value sehingga jika memilih saham-saham tersebut maka lebih valuable hasilnya dibandingkan IHSG. “Kita mementingkan Alpha dan juga Beta saham terhadap IHSG” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal
