KONTAN.CO.ID - Industri petrokimia termasuk tiga besar sektor, selain industri logam dan pangan, yang memacu pertumbuhan ekonomi nasional. PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) beserta anak-anak usahanya, memiliki peran strategis dalam mendukung ketersediaan produk petrokimia sehingga mampu mengakselerasi industri di dalam negeri.
Industri petrokimia secara umum dibagi menjadi dua, yaitu hulu dan hilir. Industri petrokimia hulu mengolah produk dasar menjadi produk setengah jadi seperti Methanol, Ethylene, Propylene, Butadiene, Benzene, Toluene, Xylene, dan lain-lain. Sementara industri petrokimia hilir mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi yang siap pakai seperti plastik, pelarut, karet sintetik, dan nilon.
Secara sederhana, produk petrokimia dihasilkan melalui tiga tahap. Pertama, minyak dan gas bumi diubah menjadi bahan dasar petrokimia. Setelah itu bahan dasar petrokimia diolah menjadi produk setengah jadi, yang kemudian diproses menjadi produk akhir.
Bahan dasar utama industri petrokimia adalah olefin, aromatik, dan gas sintesis. Olefin merupakan bahan dasar yang paling banyak digunakan, termasuk ethylene, propylene, dan butadiene. Aromatik seperti benzene, toluene, dan xylene juga penting dalam industri ini.
Produk petrokimia memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya plastik. Materialnya yang ringan, tahan lama, dan murah membuat plastik menjadi komponen penting dalam kehidupan modern.
Industri farmasi serta alat kesehatan pun memanfaatkan produk petrokimia sebagai bahan baku. Bahan petrokimia digunakan dalam sintesis obat-obatan. Peralatan medis seperti alat pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computerized Tomography (CT Scan) juga terbuat dari bahan petrokimia.
Produk-produk perawatan pribadi seperti sabun, sampo, lotion, dan parfum juga mengandung bahan petrokimia. Kualitas dan efektivitas produk-produk tersebut seringkali bergantung pada formulasi petrokimia yang kompleks.
Produk petrokimia turut menopang industri pertanian. Pupuk yang mengandung bahan petrokimia membantu meningkatkan hasil pertanian dan produksi pangan. Jika pupuk tak tersedia, bisa terjadi masalah ketahanan pangan yang serius.
Bahan petrokimia juga digunakan dalam pembuatan komponen elektronik seperti mikrochip, kabel, dan baterai. Ini adalah komponen kunci dalam perangkat elektronik dan teknologi, dari smartphone hingga komputer. Adapun di industri otomotif, komponen kendaraan seperti ban, cat, dan pelumas juga mengandung bahan kimia petrokimia.
Pada industri kontruksi, petrokimia juga punya peran penting, membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan bahan bangunan serta memperpanjang umur bangunan.
Saat ini, Indonesia masih mengimpor neto bahan baku plastik dengan nilai US$2,8 miliar per tahun. Di sisi lain, konsumsi plastik dalam negeri setiap tahun tumbuh 6%—7% dan diperkirakan akan terus naik. Kinerja TubanPetro Group yang tetap solid akan membantu mengurangi ketergantungan impor sehingga menyehatkan kondisi devisa negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal