kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%
ADV /

Pertemuan AFPI dan Dubes RI: Lawan Pinjol, Fintech P2PL Dorong Inklusi Keuangan


Kamis, 27 Juni 2024 / 17:30 WIB
Pertemuan AFPI dan Dubes RI: Lawan Pinjol, Fintech P2PL Dorong Inklusi Keuangan
ILUSTRASI. Kontan - AFPI Advertorial Online

KONTAN.CO.ID - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI mengadakan pertemuan bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, His Excellency (HE) Desra Percaya. Pertemuan yang berlangsung di London itu membahas peran penting industri fintech P2P lending.

Dalam paparannya, Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menjelaskan, perkembangan pesat industri fintech P2P lending Indonesia. Industri tersebut kini mulai memberi kontribusi dalam meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat. Terlebih masih banyak juga masyarakat yang belum tersentuh layanan bank tradisional (underserved) dan belum memiliki rekening bank (unbanked).

Lebih lanjut, dalam pertemuan yang digelar 13 Juni 2024 itu Entjik berujar, fintech P2P lending turut menawarkan solusi pendanaan alternatif bagi UMKM dan masyarakat perorangan yang kesulitan mendapatkan akses kredit dari bank. Pasalnya, platform fintech P2P lending punya keunggulan berupa proses pengajuan pinjaman yang mudah dan cepat, dengan persyaratan yang praktis dibanding bank. Selain itu Fintech Lending juga berbeda dengan PINJOL. Fintech Lending mengutamakan perlindungan konsumen dan keamanan data pribadi. Dimana PINJOL merupakan ancaman serius untuk masyarakat.

Entjik mengutip data OJK, sudah ada 1,38 juta pemberi pinjaman dan 125 juta peminjam. Jumlah tersebut mampu menghasilkan agregat penyaluran dengan nilai sebesar Rp829 triliun.

Dengan tren positif tersebut, HE Desra Percaya mendukung perkembangan industri fintech P2P lending di Indonesia. Menurut Desra, industri finansial masih memiliki potensi besar untuk mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk itu, Desra menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, pelaku industri, dan masyarakat. Hal itu berguna untuk memastikan pertumbuhan industri fintech P2P lending punya bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Sebagai informasi, fintech P2P lending tidak hanya memberikan pinjaman kepada peminjam, tapi juga dapat menjadi alternatif pengembangan dana. Terlebih bunga fintech P2P lending juga kompetitif, sehingga memberi keuntungan dalam jangka menengah atau panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Tim KONTAN
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×