kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.529.000   14.000   0,92%
  • USD/IDR 15.645   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.695   -21,89   -0,28%
  • KOMPAS100 1.190   -4,72   -0,40%
  • LQ45 943   -3,92   -0,41%
  • ISSI 232   -0,82   -0,35%
  • IDX30 487   -1,75   -0,36%
  • IDXHIDIV20 582   -0,48   -0,08%
  • IDX80 135   -0,70   -0,51%
  • IDXV30 141   -1,10   -0,77%
  • IDXQ30 161   -0,50   -0,31%
ADV /

Pertemuan AFPI dan Dubes RI: Lawan Pinjol, Fintech P2PL Dorong Inklusi Keuangan


Kamis, 27 Juni 2024 / 17:30 WIB
Pertemuan AFPI dan Dubes RI: Lawan Pinjol, Fintech P2PL Dorong Inklusi Keuangan
ILUSTRASI. Kontan - AFPI Advertorial Online

KONTAN.CO.ID - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI mengadakan pertemuan bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, His Excellency (HE) Desra Percaya. Pertemuan yang berlangsung di London itu membahas peran penting industri fintech P2P lending.

Dalam paparannya, Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menjelaskan, perkembangan pesat industri fintech P2P lending Indonesia. Industri tersebut kini mulai memberi kontribusi dalam meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat. Terlebih masih banyak juga masyarakat yang belum tersentuh layanan bank tradisional (underserved) dan belum memiliki rekening bank (unbanked).

Lebih lanjut, dalam pertemuan yang digelar 13 Juni 2024 itu Entjik berujar, fintech P2P lending turut menawarkan solusi pendanaan alternatif bagi UMKM dan masyarakat perorangan yang kesulitan mendapatkan akses kredit dari bank. Pasalnya, platform fintech P2P lending punya keunggulan berupa proses pengajuan pinjaman yang mudah dan cepat, dengan persyaratan yang praktis dibanding bank. Selain itu Fintech Lending juga berbeda dengan PINJOL. Fintech Lending mengutamakan perlindungan konsumen dan keamanan data pribadi. Dimana PINJOL merupakan ancaman serius untuk masyarakat.

Entjik mengutip data OJK, sudah ada 1,38 juta pemberi pinjaman dan 125 juta peminjam. Jumlah tersebut mampu menghasilkan agregat penyaluran dengan nilai sebesar Rp829 triliun.

Dengan tren positif tersebut, HE Desra Percaya mendukung perkembangan industri fintech P2P lending di Indonesia. Menurut Desra, industri finansial masih memiliki potensi besar untuk mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk itu, Desra menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, pelaku industri, dan masyarakat. Hal itu berguna untuk memastikan pertumbuhan industri fintech P2P lending punya bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Sebagai informasi, fintech P2P lending tidak hanya memberikan pinjaman kepada peminjam, tapi juga dapat menjadi alternatif pengembangan dana. Terlebih bunga fintech P2P lending juga kompetitif, sehingga memberi keuntungan dalam jangka menengah atau panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Tim KONTAN
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

×