KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersama PT Bank Central Asia Tbk (BCA), media bisnis dan investasi Kontan kembali menggelar acara tahunan outlook ekonomi. Ini kali, outlook bertajuk ”Outlook 2025: Ekonomi Indonesia di Bawah Kepemimpinan Baru”, diselenggarakan Kamis (20/2), di Gedung Kompas Gramedia, Ruang Ruby Lantai 7, Jakarta.
Hadir sebagai pembicara, David Sumual, Ekonom BCA dan Kartika Sutandi, Founder, Partner, dan CMO Jarvis Asset Management. David membawakan presentasi berjudul ”Uncharted Territory” yang bercerita tentang situasi ekonomi di luar negeri dan dampaknya terhadap Indonesia, serta situasi terkini ekonomi dalam negeri di era kepemimpinan baru. Sementara Kartika memberikan insight tentang sektor-sektor industri dan saham-saham potensial mana saja yang layak dikoleksi sebagai portofolio investasi.
Managing Director Kontan Cipta Wahyana bilang, tahun ini investor dihadapkan pada isu-isu penting, baik global maupun di dalam negeri, yang membutuhkan pengambilan keputusan secara tepat. ”Outlook Kontan membantu bapak-ibu sekalian membuat keputusan terbaik,” katanya dalam menyambut para peserta yang hadir.
Astacita Prabowo-Gibran
Dari sudut pandang ekonom, David menyampaikan beberapa intisari peristiwa yang membentuk situasi ekonomi global saat ini. Pertama, perlambatan ekonomi di beberapa negara dapat menekan kinerja ekspor dan impor Indonesia. Kedua, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump memulai hari-hari pertama menjabat dengan penuh kejutan, dengan fokus kebijakan yang semakin ”inward-looking”.
Kebijakan-kebijakan Trump yang ”inward-looking” antara lain, pemotongan tarif pajak, penerapan tarif impor, penguatan imigrasi, perubahan program kesehatan, dan dukungan ke industry tambang. Untuk negara-negara global termasuk Indoensia, kebijakan itu memberi dampak seperti misalnya penguatan Dollar AS, kenaikan imbal balik obligasi AS, perlambatan investasi asing, banjir barang impor dari Tiongkok, dan ketidakpastian geopolitik. ”Semoga saja Indonesia tidak masuk radar-nya Trump karena baru saja bergabung di dalam BRICS,” tutur David.
Sedangkan di dalam negeri, di era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, David memaparkan situasi seperti pertumbuhan yang stabil namun sumber pertumbuhan berubah, program ”hilirisasi” sukses tapi diimbangi oleh turunnya industri lain, perang dagang memanas dan stagnasi manufaktur yang makin terlihat, korporasi dan individu yang menyerap likuiditas sehingga membantu yield SBN relatif stabil, likuiditas dan konsumsi rumah tangga yang masih menjadi tantangan utama, serta likuiditas yang bergeser sebagian ke SBN dan SRBI.
Yang menarik dan mendapat sorotan David adalah kebijakan ekonomi dan program Astacita Prabowo-Gibran. ”Astacita bisa menjadi dinamo baru ekonomi dengan syarat utama melibatkan dan berdampak ke seluruh ekosistemnya,” tegasnya.
Sebut saja program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp 71 triliun. Program ini akan optimal jika memberi manfaat dan dampak ke seluruh ekosistemnya, seperti sektor pertanian dan perkebunan (sayur, buah), peternakan dan perikanan (telur, ayam, sapi perah/susu, ikan), consumer goods (bumbu dapur, makanan olahan, olahan susu), industri kemasan (plastik, stainless steel), sektor logistik (jasa transportasi), dan sebagainya. Demikian juga dengan program tiga juta rumah, food estate, hilirisasi, atau digitalisasi.
Melanjutkan David, Kartika memaparkan mengenai situasi global dan ekonomi di dalam negeri secara singkat, kemudian menjelaskan lebih detil sektor-sektor industri emiten yang sahamnya masih layak dikoleksi. Sebut saja, di sektor ada emiten PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). ”Tapi BRIS itu bagus. Fundamentalnya bagus,” tegasnya.
Selain perbankan, Kartika juga membahas sektor properti, telekomunikasi, otomotif, farmasi atau kesehatan, poultry, consumer, dan sebagainya. Kartika juga menyampaikan komoditas mana saja yang layak jadi koleksi portofolio investasi. Ia membahas nikel, minyak, perak, hingga emas. ”Kalau emas, beli!”
Selanjutnya: Bursa Asia Turun Jumat (21/2) Pagi, Investor Pantau Inflasi Jepang dan Tarif Trump
Menarik Dibaca: Promo JSM Indomaret Periode 21-23 Februari 2025, Kurma-Mama Lemon Diskon s/d 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini