KONTAN.CO.ID - Untuk menciptakan sistem pembayaran yang efektif, dibutuhkan komponen-komponen penting di dalamnya. Secara umum, terdapat tujuh komponen sistem pembayaran yang perlu diketahui.
Adanya sistem pembayaran yang efektif dan efisien akan sangat membantu proses berjalannya bisnis, terutama di era digital yang membutuhkan transaksi non tunai yang praktis.
Salah satu cara untuk melakukan transaksi keuangan dalam bisnis yang mudah adalah dengan Open Banking API berlisensi PJP.
Adapun pengenalan tentang komponen sistem pembayaran dalam bisnis perlu dilakukan untuk memahami transaksi keuangan digital dengan lebih baik. Untuk itu, simak informasi di bawah ini.
Mengenal Prinsip Sistem Pembayaran
Sebelum mengenali setiap komponen dalam sistem pembayaran, perlu diketahui prinsip yang diterapkan oleh lembaga keuangan berwenang di suatu negara.
Adapun terdapat empat prinsip sistem pembayaran di Indonesia yang perlu diterapkan, yaitu:
1. Data Aman
Aktivitas pembayaran perlu dilakukan dengan mengutamakan keamanan data dari konsumen atau nasabah.
Maka dari itu, sistem pembayaran harus dikelola secara tepat agar meminimalisasi risiko, terutama pada kredit dan pelunasan utang oleh perorangan maupun perusahaan (likuiditas).
2. Transaksi Efisien
Salah satu prinsip sistem pembayaran yang perlu diterapkan adalah pelaksanaan transaksi keuangan secara efisien.
Apabila transaksi dilakukan secara efisien, biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi dan pengembangan infrastruktur pun dapat ditekan.
3. Akses yang Setara
Di Indonesia, sistem pembayaran diterapkan dengan menerapkan prinsip kesetaraan akses untuk mencegah praktik monopoli yang dapat merugikan pengguna.
4. Melindungi Konsumen
Salah satu prinsip sistem pembayaran yang tidak bisa dikesampingkan yaitu perlindungan konsumen.
Penerapan prinsip tersebut dapat dilakukan dengan menjaga peredaran uang tunai dan memeriksa kelayakannya melalui kebijakan clean money policy.
Komponen Sistem Pembayaran yang Perlu Diketahui
Suatu sistem pembayaran melibatkan beberapa komponen penting yang dapat memperlancar pergerakan roda ekonomi.
Komponen dalam sistem pembayaran tidak hanya sebatas pada tata cara atau metode pembayaran, namun juga ketentuan dari lembaga keuangan yang berwenang.
Adapun tujuh komponen sistem pembayaran yang perlu dimiliki dalam transaksi keuangan adalah:
1. Lembaga
Komponen sistem pembayaran yang penting adalah lembaga yang memiliki andil dalam proses pembayaran itu sendiri, seperti bank sentral, bank lokal, pencetak kartu kredit, dan lain sebagainya.
Setiap lembaga memiliki peran sendiri-sendiri yang dapat mendukung proses berjalannya sistem pembayaran.
Adapun bank sentral berperan sebagai operator, regulator, dan supervisor dalam prosesnya. Dengan demikian, lembaga lainnya berada di bawah naungan bank sentral dalam suatu sistem pembayaran.
2. Infrastruktur
Selain lembaga yang berwenang, komponen sistem pembayaran yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur teknis.
Infrastruktur yang dimaksud adalah hal-hal yang mendukung berjalannya sistem pembayaran, seperti perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komputer, sistem backup, dan lain sebagainya.
Adapun salah satu contoh infrastruktur sistem pembayaran adalah Open Banking API. Aplikasi data terbuka ini dapat memudahkan lembaga perbankan dan institusi keuangan lainnya untuk mengakses data nasabah tanpa proses yang rumit.
3. Alat Pembayaran
Untuk menyelesaikan suatu transaksi, dibutuhkan alat pembayaran yang sah, baik itu dalam bentuk tunai maupun nontunai.
Di Indonesia sendiri, alat pembayaran yang sah adalah mata uang Rupiah. Jadi, berbagai pembayaran tunai maupun nontunai, seperti transaksi lewat e-wallet, e-money, QRIS, atau mobile banking pun perlu dilakukan dengan Rupiah.
4. Saluran Pembayaran
Di samping alat pembayaran yang sah, diperlukan komponen sistem pembayaran untuk menjalankan proses penyaluran uang tunai maupun nontunai.
Saluran pembayaran yang dimaksud di sini adalah perantara yang membantu proses berjalannya transaksi keuangan, seperti mesin ATM, kartu kredit, kartu debit, dan pembayaran langsung melalui kasir atau teller bank.
Tidak hanya kartu dan mesin, smartphone pun kini bisa menjadi saluran pembayaran melalui aplikasi e-wallet dan mobile banking yang dapat memudahkan transaksi online kapan pun dan di mana pun Anda berada.
5. Pengguna
Transaksi keuangan tidak dapat berlangsung tanpa adanya pengguna. Komponen sistem pembayaran ini dapat saling berkomunikasi untuk menyelesaikan suatu transaksi.
Pengguna akan menyelesaikan proses transaksi melalui alat pembayaran dan saluran pembayaran yang dipilih.
6. Alat Hukum
Di samping lembaga yang mengawasi proses berjalannya suatu sistem pembayaran, terdapat juga alat hukum untuk mengatur transaksi keuangan di dalamnya.
Adapun alat hukum di sini berupa kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga berwenang untuk ditaati oleh pihak-pihak yang turut serta dalam sistem pembayaran.
Dengan landasan hukum yang jelas, aturan pembayaran pun menjadi lebih mudah dimengerti dan proses transaksi pun menjadi lebih efisien.
7. Mekanisme Operasional
Dalam suatu sistem pembayaran tentunya ada mekanisme operasional yang memungkinkan prosesnya berjalan dengan aman dan lancar.
Mekanisme yang tepat dapat menjamin keamanan dana yang disalurkan kepada penerima, seperti Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang diterapkan oleh Bank Indonesia untuk mengelola transaksi uang elektronik.
Sekian informasi seputar komponen sistem pembayaran yang perlu dimiliki untuk mewujudkan proses transaksi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun penggunaan alat metode pembayaran yang efisien dapat melancarkan proses transaksi, utamanya di era digital ini.
Brankas API menyediakan layanan Disburse dan Direct yang dapat membantu membangung infrasuktur pembayaran yang aman dan terskala untuk mengembangkan bisnis.
Dengan Brankas API, ribuan transaksi dapat diproses dalam waktu singkat sehingga pelanggan pun akan merasa nyaman menggunakan layanan bisnis Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini