KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demam kripto tengah melanda dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Latahnya ikut-ikutan berdagang mata uang kripto tersebut, membuat masyarakat lengah akan risiko kejahatannya. Banyak orang gagal memahami nilai sebenarnya dari mata uang kripto karena mereka hanya berfokus pada perdagangan spekulatif yang didorong oleh harga dan volatilitas.
Sebelum melompat ke investasi dengan risiko tinggi, ada baiknya untuk memproteksi lewat asuransi yang memiliki manfaat perlindungan sekaligus investasi bernama unit link. Unit link memberikan manfaat perlindungan sekaligus investasi tentunya dengan risiko sesuai dengan dana investasi yang dipilih oleh pemegang polis.
Selain itu, unit link juga fleksibel karena dapat menambah manfaat asuransi tambahan lain sesuai kebutuhan dan jangka waktu pertanggungan yang panjang hingga berusia 99 tahun. Tren ini memperlihatkan bahwa produk unit link masih menjadi salah satu pilihan nasabah untuk perlindungan jangka panjang guna menghadapi berbagai tantangan hidup, termasuk di masa pandemi.
Perwujudan perlindungan bagi nasabah-nasabah itu dibuktikan dengan pembayaran klaim dan manfaat polis asuransi termasuk unit link juga dilakukan Prudential Indonesia. Ketangguhan kondisi finansial Prudential Indonesia salah satunya tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital). Berdasarkan laporan keuangan Prudential Indonesia kuartal IV-2021, tingkat solvabilitas mencapai 481%, lebih dari empat kali ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator.
Dalam empat tahun terakhir Prudential Indonesia rutin membayarkan klaim serta manfaat kepada nasabahnya. Berdasarkan laporan keuangan Prudential 2018, Prudential Indonesia membayar klaim sebesar Rp 12,3 triliun, sedangkan pada tahun 2019 sebesar Rp 15,6 triliun dan tahun 2020 sebesar 12,8 triliun. Sedangkan pada tahun lalu, Prudential Indonesia juga senantiasa mewujudkan perlindungan kepada nasabah melalui pembayaran klaim sebesar Rp 16,6 triliun.
Luskito Hambali, Chief Marketing & Communications Officer Prudential Indonesia menyebut pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk-produk asuransi, terutama produk unit link.
Menurutnya memang diperlukan waktu untuk memahami sebuah produk keuangan, termasuk asuransi. Untuk itu, para calon nasabah sangat disarankan untuk mempelajari dan memahami dahulu produk asuransi jiwa, terutama produk unit link, sebelum memutuskan untuk membeli.
“Kami pastikan bahwa seluruh informasi detail tentang produk asuransi jiwa Prudential Indonesia sudah tercantum di dalam polis, serta pada setiap pembelian polis baru, terdapat masa pembelajaran polis (free look period), dimana nasabah dapat mempelajari isi polis secara detail,” ujar Luskito.
Sekedar informasi, setiap calon nasabah memiliki masa free look period atas masa mempelajari polis. Artinya dalam periode tersebut, nasabah memiliki waktu untuk memahami polis secara lebih mendalam. Apabila selama masa pembelajaran mempelajari polis nasabah merasa manfaat yang didapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka maka nasabah berhak untuk mengajukan pembatalan polis dan premi yang telah disetorkan akan dikembalikan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penerbitan Polis, biaya yang telah berjalan sesuai dengan ketentuan polis, dan ditambah dengan hasil investasi atau dikurangi dengan kerugian investasi dari saldo unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal
