KONTAN.CO.ID - Jakarta, 30 Juli 2025 — Upaya transformasi digital yang dilakukan BPJS Kesehatan terus menuai prestasi. Kali ini, BPJS Kesehatan diganjar enam penghargaan sekaligus dalam ajang Indonesia Digital Technology and Innovation (IDTI) Awards 2025.
Secara kelembagaan, BPJS Kesehatan meraih empat penghargaan dengan predikat platinum diantaranya Best Overall Digital Transformation of The Year 2025, Best Cybersecurity Initiative of The Year 2025, Best Regulatory Compliance & Data Privacy of The Year 2025, dan Best Digital Partnership & Collaboration of The Year 2025. Dua penghargaan lainnya diberikan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti sebagai Best CEO in Digital Transformation of the Year 2025, dan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan sebagai Best CIO/CTO in Digital Transformation of the Year 2025.
Ghufron mengatakan, penghargaan yang didapat membuktikan kesungguhan dan konsistensi BPJS Kesehatan dalam pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses, meningkatkan efisiensi hingga memberikan wajah baru pelayanan yang lebih mudah, cepat dan setara bagi seluruh peserta JKN.
“Transformasi digital bukan sekadar inovasi, tetapi sebuah lompatan besar dalam cara kami melayani peserta JKN. Penghargaan ini menjadi semangat dan motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang adaptif, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami berkomitmen menjadikan teknologi sebagai jembatan untuk mendekatkan jarak antara peserta dengan layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar Ghufron.
Ghufron menyebut BPJS Kesehatan konsisten mengembangkan ekosistem digital untuk memperluas jangkauan layanan bagi peserta JKN. Salah satu upaya yang terus dilakukan dengan melakukan pengembangan Aplikasi Mobile JKN, yang kini telah menjadi super app dan mampu memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan hanya dalam genggaman.
Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses berbagai layanan secara mandiri dan real time, mulai dari pendaftaran peserta, perubahan data, cek status kepesertaan, antrean online di fasilitas kesehatan, pemilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), konsultasi dokter melalui fitur telemedicine, hingga skrining riwayat kesehatan.
“Aplikasi Mobile JKN ini seperti one stop service karena di dalamnya ada banyak sekali fitur yang bisa dimanfaatkan secara mandiri oleh peserta JKN. Misalnya, peserta bisa ambil nomor antrean online waktu berobat ke fasilitas kesehatan. Dulu antrenya bisa sampai 6 jam, tapi sekarang dengan adanya sistem antrean online, kita pangkas waktu tunggu peserta jadi 2,5 jam, bahkan lebih cepat,” tutur Ghufron.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan mengungkapkan bahwa inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan berlandaskan pada kebutuhan peserta. Melalui komitmen transformasi mutu layanan, pengelolaan teknologi informasi diharapkan dapat mendorong terciptanya pelayanan yang memudahkan bagi peserta.
Bukan hanya itu, keberhasilan ini menunjukkan upaya yang dilakukan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam layanan kesehatan. Dengan terus berinovasi, BPJS Kesehatan mampu memberikan solusi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan peserta. Selain itu, penghargaan ini juga menjadi pendorong bagi BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan pelayanan melalui teknologi digital.
"Harapan kami, peserta JKN akan semakin mudah dalam menjangkau layanan kesehatan. Melalui ekosistem digital yang terus dibangun, kami ingin menghadirkan layanan yang tidak hanya efisien dan praktis, tetapi juga berlandaskan kebutuhan peserta. Digitalisasi bukan berarti menyulitkan, tetapi justru memastikan peserta mendapatkan kepastian dan kemudahan layanan kesehatan yang dibutuhkan,” tambah Edwin.
Selanjutnya: Menteri Bahlil: LPG Satu Harga Bakal Diatur Melalui Perpres
Menarik Dibaca: Hari Terakhir! Promo Kimukatsu Super Payday, Gyukatsu Favorit Cuma Setengah Harga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini