kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

Kemenristek Dorong Lulusan UT Bidik Start Up


Selasa, 20 Oktober 2020 / 22:53 WIB
Kemenristek Dorong Lulusan UT Bidik Start Up

KONTAN.CO.ID - Fenomena start up atau  usaha rintisan yang bergerak di bidang inovasi teknologi sudah menjadi trend di dunia saat ini. Banyak generasi milenial yang saat ini masih duduk di bangku kuliah maupun yang sudah lulus menggeluti start up ini karena cukup menjanjikan. Hal ini menjadi sorotan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta Badam Riset  dan Inovasi Nasional (BRIN).

Perhatian pemerintah terhadap bisnis start up ini kembali ditegaskan oleh Plt. Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi/ Sekretaris Utama BRIN Dr. Mego Pinandito, M.Eng, Saat menyampaikan arahan dengan topik “Trend Perubahan Lingkungan Masa Depan yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Pendidikan” pada kegiatan Rapat Tinjauan  Manajemen (RTM) Universitas Terbuka (UT) Senin (19/10), Mego mengatakan bahwa kunci dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah inovasi.  Ia berharap UT dapat berkembang semakin luas sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. “Dengan jumlah lulusan UT yang tinggi di Indonesia, saya berharap  UT dapat mendorong lulusannya untuk membangun bisnis start up, sehingga dapat menjadikan episentrum inovasi di Indonesia,“ ucapnya.

Harapan Mego ini tentunya cukup beralasan. Ini mengingat jumlah lulusan UT sejak berdiri tahun 1984 hingga saat ini sudah mencapai sekitar 1,8 juta orang. Sebuah angka yang cukup potensial dalam membantu pengembangan start up di Indonesia. Didukung oleh fakta bahwa dari sekitar 350 ribu mahasiswa UT saat ini, sekitar 70 persennya adalah perpaduan generasi milenial dan generasi Z yang kreatif dan inovatif.   

Lebih jauh dalam paparannya Mego mengatakan bahwa dilihat dari Indeks Inovasi Global tahun 2020 Indonesia masih kalah dari negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Indonesia saat ini berada di posisi 85, sedangkan Singapura menempati posisi nomor 8 dan Malaysia berada di posisi ke-33 dunia. Mego berharap ke depannya UT dapat terus melakukan pembinaan dan pengembangan Enterpreneurship mahasiswa, menyelenggarakan beragam riset dan inovasi yang relevan (turisme digital, dan lainnya) sesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun frontier technology, dan berperan serta dalam berbagai kegiatan seperti Desa Inovasi, UKM Indonesia Bangkit, Start up Inovasi Indonesia,

Dalam menunjang proses pembelajaran di UT, banyak inovasi yang sudah dilakukan oleh UT. Inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa maupun lulusan UT untuk juga dapat berinovasi di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menyediakan modus pembelajaran berbasis web (tutorial webinar) sebagai salah satu modus resmi layanan tutorial bagi mahasiswa UT. Inovasi lainnya yaitu penerapan sistem ujian online berbasis web yang dilengkapi dengan aplikasi berbasis online proctoring dan semi online proctoring.

Sekedar informasi, RTM yang digelar UT tahun 2020 berfokus pada bidang operasional.  Tahun 2019, RTM difokuskan dalam bidang Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh (MPJJ). Di tengah Pandemi Covid-19, RTM dilaksanakan secara daring dengan mengangkat tema “PENGUATAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS IT MENUJU UT SIBER”. Kegiatan RTM digelar 19-21 Oktober 2020 yang dihadiri secara terbatas oleh pimpinan UT di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), sedangkan peserta lain dari Kantor UT Pusat dan 39 Kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) mengikuti secara daring. Ketua Panitia, Ir. Kristanti Ambar Puspitasari, M.Ed., Ph.D. menyampaikan bahwa pelaksanaan RTM bertujuan untuk meninjau hasil implementasi sistem manajemen mutu, mengevaluasi dan menyusun perencanaan pembelajaran. Sementara Rektor UT Prof. Ojat Darojat., M.Bus., Ph.D. berharap, melalui RTM ini dapat membangun budaya organisasi yang kokoh dan tumbuh dengan baik. Seluruh pimpinan dan staf di lingkungan UT diharapkan dapat mampu terus mengedepankan dan menjaga kualitas sehingga UT tetap menjadi pilihan di tengah masyarakat. Ditambahkan Ojat, UT segera beranjak naik kelas dari Perguruan Tinggi Negeri Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN-PKBLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) yang diharapkan dapat berperan lebih baik dalam membantu program pemerintah. Ia melihat bahwa UT khususnya, dapat terus melakukan beragam inovasi dalam pengembangan riset, teknologi dan inovasi.

Di usianya ke-36 tahun UT terus berupaya untuk mengembangkan perannya sebagai cyber university. Sebagai pelopor pendidikan terbuka dan jarak jauh UT dituntut untuk terus memodernisasi diri melalui peningkatan kapasitas dan perbaikan kualitas layanan akademik.

https://www.ut.ac.id/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Adv Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×