KONTAN.CO.ID - Lebak, 17 Juni 2025. Pertunjukan teater edukatif "Murka Sang Caah Laut" berhasil memperkenalkan konsep mitigasi bencana tsunami kepada 128 siswa SDN 2 Situregen, Lebak Selatan, melalui pendekatan seni pertunjukan yang inovatif.
Acara yang berlangsung pada 26-27 Mei 2025 ini merupakan puncak dari program Generasi Mitigasi Bencana (GEMINA), hasil kolaborasi lintas institusi antara lain Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), melalui Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi MBKM Humanity Project Batch VI Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dengan menggandeng Relawan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Situregen.
Edukasi mitigasi tsunami ini dihadirkan melalui sebuah pertunjukan teater berjudul "Murka Sang Caah Laut". Pertunjukan teater ini mengisahkan kebangkitan monster tsunami yang dikenal dalam bahasa Sunda sebagai "caah laut" (banjir laut).
Dengan menceritakan petualangan empat siswa yang diselamatkan oleh karakter SIGEMI (peta ajaib), pertunjukan ini mengajarkan kepada siswa tentang :
- Ciri-ciri datangnya tsunami
- Langkah-langkah penyelamatan diri
- Persiapan menghadapi bencana alam
Partisipasi aktif
Pertunjukan melibatkan 14 pemeran. Para pemeran ini terdiri dari empat mahasiswa UMN, yakni Sandya Pradayan, Sidra Shabirah, Dylan Ervian, Yvest Tanno. Lalu juga delapan siswa SND 2 Situregen. Mereka adalah Sela Aulia, Dio Arka, Rahmi Barokatul, Siti Aisah, Sofhwatun Nadia, Tatang Hidayat, Raihan, Dzikro Aufar. Relawan Destana, Deni Apriatna, Resti Agustini juga tak ketinggalan menjadi pemeran dalam pertunjukan seni ini.
Pertunjukan teater ini juga mendapat respon positif dari berbagai pihak. Guru SND 2 Situregen Tuti Ahyanah mengatakan, seni pertunjukan yang baru saja diadakan hari ini menunjukkan kalau teater sangat efektif sebagai cara belajar.
Seorang relawan DESTANA juga menuturkan, "Melalui pertunjukan ini, anak-anak jadi lebih paham, fokus, dan melihat pendidikan sebagai sesuatu yang menghibur."
Ke depan, Kezia Margaretha Chandra yang menjadi sutradara “Murka Sang Caah Laut” ini berharap edukasi dapat menerapkan pendekatan audio-visual seperti media sosial agar anak-anak melihat edukasi sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Acara ini dihadiri 128 siswa, 7 guru SDN 2 Situregen, 12 relawan DESTANA, dan 6 orang tua siswa, menunjukkan antusiasme tinggi komunitas lokal terhadap inovasi pendidikan mitigasi bencana.
Selanjutnya: Setoran PPN DN Anjlok pada Mei 2025, Kemenkeu Pastikan Bukan Karena Ekonomi Melemah
Menarik Dibaca: Resep Sate Lilit Ayam yang Lembut dan Wangi, Sajian Spesial untuk Keluarga Tercinta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini