kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
ADV /

Disiplin Tinggi dan Bertanggung Jawab, Pemerintah Apresiasi Kontribusi Anak Bangsa


Kamis, 22 Juli 2021 / 19:22 WIB
Disiplin Tinggi dan Bertanggung Jawab, Pemerintah Apresiasi Kontribusi Anak Bangsa
ILUSTRASI. Kontan - KOMINFO KPCPEN Adv Online

KONTAN.CO.ID - Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengingatkan, tidak ada wilayah yang tanpa risiko selama pandemi, hanya ada risiko tinggi dan risiko rendah. Tidak ada nol risiko, jadi apapun yang dilakukan terutama di luar rumah hanya meningkatkan atau menurunkan risiko penularan COVID-19 terhadap diri dan orang lain.

“Dan ingat varian Delta menular jauh lebih cepat dari varian sebelumnya, jadi tidak ada kegiatan yang aman dari risiko,” ujar Jodi, Rabu (21/7).

Dia mengatakan, keterpaduan menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini sangat penting. Tidak bisa salah satu ketat dan yang lain kendor. Sayangnya, menurut Jodi, pada perayaan Iduladha 1442 Hijriyah lalu, pemerintah menemukan beberapa daerah yang masih melakukan pelanggaran protokol kesehatan yang telah dianjurkan.

Masih ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak menghiraukan Surat Edaran Menteri Agama tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Penyelenggaraan salat Iduladha dan Pelaksanaan kurban tahun 1442 H dan juga himbauan dari Majelis Ulama Indonesia serta organisasi keagamaan lainnya.

Dia juga menyayangkan adanya kerumunan massa di Bandung dan Ambon. Penyaluran aspirasi yang lebih aman sudah tersedia. Pemimpin daerah yang terpilih secara demokratis telah membuka berbagai cara menyerap aspirasi masyarakat.

Di samping itu, pemerintah juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak karena perannya dalam menghadapi pandemi terutama pada masa penerapan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mulai dari yang atas keikhlasannya menjadi relawan membantu masyarakat, kontribusi dalam pemberian layanan optimal, hingga sumbangsihnya dalam membantu upaya mengakhiri pandemi.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, salah satunya adalah Siti Nurohmah, seorang relawan membantu tim tenaga kesehatan di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Nurohmah, menurut dr. Reisa terjun memantau pasien gejala ringan dan sedang yang isolasi mandiri karena iba melihat nakes yang mulai kehabisan tenaga akibat lonjakan kasus COVID-19.

“Atas nama tenaga kesehatan di seluruh indonesia, kami berterima kasih dan salut dengan empati ibu Nurohmah dan banyak ibu dan bapak lainnya yang menjadi relawan atas dedikasi dan pengorbanan para nakes di masa melonjaknya kasus di minggu-minggu belakangan ini,” ujar dr. Reisa.

Dia menambahkan, begitu juga tim satgas COVID-19 dari Polresta Banyumas yang didukung TNI memborong dagangan angkringan sebagai upaya persuasif kepolisian agar segera tutup dan tidak melanggar jam malam.

dr. Reisa juga menyampaikan terima kasih kepada supir ojek online yang mengajarkan perlunya isolasi mandiri apabila terbukti positif setelah kontak erat dengan pasien lain agar tidak menulari orang lain dan memastikan fokus menyembuhkan diri.

Sedangkan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, di tingkat provinsi, belum ada perubahan level situasi pandemi. seluruh provinsi di Jawa-Bali masih ada di situasi level 4, baik untuk seluruh maupun sebagian kabupaten/kota.

Dia menambahkan, keterisian tempat tidur di tingkat provinsi relatif menurun, walaupun sebagian besar provinsi di Jawa Bali masih di level kapasitas respons yang sama (DIY, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur).

Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah menurun sampai di bawah 80% sehingga kapasitas respons perawatan yang semula terbatas menjadi sedang sementara provinsi Bali dimana BOR terjadi peningkatan walau masih di bawah 80%. Provinsi Kalimantan Timur menjadi satu satunya provinsi di luar Jawa Bali dengan tingkat keterisian pada angka 81%.

dr. Nadia menyebut, Bed Occupancy Rate (BOR) DKI Jakarta menurun dibandingkan minggu lalu yang mencapai 92%. Saat ini pada angka 84% dengan distribusi mulai dari 78,5% di Jakarta Utara, sampai 94,2% di Jakarta Barat. “Jumlah tempat tidur masih terus bertambah,” ujarnya.

Untuk provinsi Jawa Barat angka keterisian menurun hingga 89% dari minggu lalu 79%, hampir seluruh kabupaten/kota melaporkan penurunan BOR. Namun BOR tertinggi (90%) adalah di Kabupaten Ciamis yang memiliki 118 tempat tidur, dan terendah adalah Kabupaten Garut (46,7%) dari 761 tempat tidur.

Saat ini Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan seluruh elemen pemerintah, masyarakat, pengusaha, startup, lembaga masyarakat, dan lain-lain terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Mulai dari konversi kebutuhan industri gas menjadi pemenuhan oksigen medis sampai melakukan impor oksigen.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, pemerintah juga sudah menerima dari donasi berupa oksigen concentrator, tabung oksigen, liquid oksigen dari Singapura, Australia, Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina dan Tanoto. Dia berharap, dapat terus memenuhi kebutuhan oksigen di Fasilitas Kesehatan Masyarakat.

dr. Nadia juga mengingatkan kembali kepada rumah sakit agar terus meng-update situasi oksigen pada sistem informasi RS online secara teratur.

“Kami juga mendorong Satgas oksigen untuk menjadi forum koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota termasuk memastikan pengawalan pada rute perjalanan yang ada pengetatan,” ujarnya.

Terkait testing dan tracing, menurut dr. Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama 3 hari terakhir mengalami penurunan. Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5% dan di beberapa propinsi angka positif ini terlihat peningkatan.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyebut, ada tiga langkah yang bisa dilakukan sebagai individu yang bertanggung jawab dan ingin keluar dari situasi darurat ini.

Pertama, lindungi diri, jangan menjadi kasus baru, praktikkan dengan disiplin ketat semua protokol kesehatan sekarang juga bersama-sama.

“Pakai masker dobel, jaga jarak dengan tetap di rumah, cuci tangan sesering mungkin,” ujar dr. Reisa.

Kemudian, kurangi keluar rumah atau turunkan mobilitas dan jauhi kerumunan karena pembawa virus ini adalah manusia, semakin banyak manusia berkumpul di satu tempat semakin besar kemungkinan virus menyebar.

Kedua, apabila terkonfirmasi positif tidak perlu panik dan berebut ruang ICU di rumah sakit. Laporkan ke Puskesmas atau Satgas setempat apabila gejala ringan, gunakan telemedis dan tunggu bantuan datang.

“Ingat anda tidak sendirian, kita akan saling membantu, dirawat di rumah sakit atau tidak adalah keputusan dokter,” katanya.

dr. Reisa mengingatkan, apabila menjalani isolasi mandiri, rajin-rajin ukur saturasi oksigen suhu tubuh dan tensi darah, tetap berkonsultasi dengan dokter dan keluarga lewat saluran virtual jangan putus komunikasi. Apabila terjadi pemburukan kondisi badan, komunikasi yang rutin akan memastikan bantuan akan cepat datang dan anda akan tertolong dengan segera.

Ketiga, lanjutnya, apabila kontak erat, laporkan segera ke Puskesmas pastikan diri dites, berani, dan bertanggung jawab. Ketahui dengan pasti kondisi tubuh agar tidak menjadi sumber penularan yang tak diduga orang lain. Apabila negatif bisa membantu tim lacak atau tim tracing memastikan aman dari penularan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Tim KONTAN
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×