KONTAN.CO.ID - Jayapura – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus menuai feedback positif dari masyarakat, salah satunya dari Silpa Tabuni yang datang dari Puncak Jaya. Silpa, sapaan akrabnya, datang ke Jayapura untuk menemani Sang Ibu yang berobat di Rumah Sakit Yowari, Kabupaten Jayapura pada Selasa,(07/10).
Pengobatan ibunya dimulai ketika beliau mengalami gangguan pada syaraf. Pada awalnya Silpa membawa ibunda berobat di fasilitas kesehatan yang berada di Puncak Jaya, sang ibu kemudian diberi rujukan untuk dirawat lebih lanjut ke rumah sakit di Jayapura.
Silpa menceritakan bahwa Ibunya mengalami gangguan pada syaraf setelah berobat ke fasilitas kesehatan di Puncak Jaya. Dikarenakan keterbatasan tenaga dan sarana prasarana, dokter kemudian memberikan rujukan untuk dirawat lebih lanjut ke rumah sakit di Jayapura.
“Pertama kali berobat di RSUD Mulia, Ibu saya didiagnosa mengalami gangguan syaraf. Dokter kemudian merujuk kami ke RSUD Jayapura untuk dilakukan CT Scan atau MRI Otak untuk melihat apakah terdapat potensi pendarahan atau penyumbatan. Puji Tuhan, setelah diperiksa hasilnya normal dan diberikan obat serta dilakukan terapi lebih lanjut,”ungkap Silpa.
Silpa menambahkan, bahwa pasca pemeriksaan di RSUD Jayapura, Ia berkonsultasi dengan dokter agar Ibunya bisa menjalani terapi dan mendapatkan obat-obatan dengan dirujuk balik ke rumah sakit di Kabupaten Jayapura.
”Mempertimbangkan jarak yang cukup jauh ke rumah, saya meminta agar Ibu saya di rujuk balik ke RSUD Yowari untuk mendapatkan pengobatan lanjutan sekaligus terapi dan disetujui oleh dokter,”ujar Silpa.
Selama mendampingi Ibunda menjalani pengobatan, Silpa merasa seluruh prosedur layanan yang didapatkan sangat mudah diakses. Mulai dari proses awal berobat di Puncak Jaya sampai dengan pengobatan lanjutan di Jayapura tidak terdapat kendala yang dialami.
”Proses pendaftaran sangat cepat dan mudah cukup dengan KTP, lalu saat berobat di RSUD Jayapura seluruh biaya juga ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan termasuk biaya rawat inap, obat-obatan, CT Scan dan tindakan lainnya yang mungkin bisa bernilai puluhan bahkan ratusan juta jika tanpa JKN,” jelas Silpa.
Lebih lanjut, Silpa juga menceritakan pelayanan petugas rumah sakit yang ia terima selama mendampingi perawatan ibunya di Rumah Sakit Yowari. Menurutnya, pelayanan yang diberikan petugas sangat ramah, informatif, dan tidak terdapat diskriminatif dengan pasien lainnya.
Silpa menyampaikan Apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah membantunya mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang layak bagi ibunya. Ia menuturkan bahwa secara garis besar pelayanan BPJS Kesehatan sangat mudah dan telah mengalami peningkatan yang signifikan.
“Saya pribadi dan keluarga tidak pernah terbayang akan mengalami kondisi seperti ini, kami baru merasakan bahwa kehadiran JKN saat berobat sangat berarti,”ungkap Silpa.
Menanggapi hal ini, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Hernawan Priyastomo menyampaikan bahwa kemudahan alur layanan mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai dengan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) menjadi hal yang krusial dalam proses pelayanan kesehatan.
“Pengalaman yang dialami oleh Silpa memberikan contoh bahwa koordinasi yang baik antar fasilitas kesehatan menjadi hal krusial bagi proses penyembuhan pasien pada setiap jenjang pelayanan yang didapatkan,” ucap Hernawan.
Hernawan menambahkan bahwa komunikasi yang baik antara petugas dan pasien di rumah sakit menjadi sarana utama untuk mendapatkan pelayanan yang optimal. Menurutnya, keputusan dokter melakukan rujuk balik untuk ibunda Silpa tepat, karena telah mempertimbangkan indikasi medis, kesesuaian prosedur dan komunikasi yang baik dengan keluarga.
”Program rujuk balik dimungkinkan bagi pasien yang telah memiliki kondisi stabil menurut dokter penanggung jawab. Hal ini juga sejalan dengan prosedur rujukan dalam sistem layanan kesehatan, namun tetap mempertimbangkan indikasi medis dan kesesuaian sarana prasarana fasilitas kesehatan tujuan,”kata Hernawan.
Terakhir, Hernawan menegaskan bahwa BPJS Kesehatan akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memastikan tidak ada peserta yang mengalami hambatan dalam mengakses layanan kesehatan.
“Koordinasi, monitoring, dan evaluasi bersama mitra fasilitas kesehatan terus secara konsisten kami lakukan. Hal ini sebagai upaya menjaga atau meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada seluruh peserta JKN. Jika terdapat kendala di lapangan, jangan ragu untuk laporkan pada kanal layanan yang tersedia,”tutup Hernawan.
Selanjutnya: Kebutuhan Valas Meningkat Akhir 2025: Bank Siap Penuhi Permintaan
Menarik Dibaca: Hujan Ekstrem Landa Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (27/11) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini













